BAHAGIA MENYAPIH ANAK DENGAN CINTA
Hai Bunda…
Masa menyusui merupakan salah satu masa terindah dalam hidup seorang bunda. Masa menyusui berlangsung dimulai dari lahirnya anak hingga usia 2 tahun. Selama masa menyusui, bunda bisa merasakan berbagai macam emosi yang timbul seperti jatuh cinta, kagum, bahagia, bahkan khawatir terhadap anak secara bersamaan. Sebuah pencapaian yang sangat membahagiakan apabila seorang bunda dapat melewati masa ini dan menyapih anak dengan cinta.
Apa itu menyapih dengan cinta?
Dikutip dari AIMI (2008), menyapih dengan cinta, atau yang biasa disebut dengan Weaning With Love (WWL), adalah penghentian proses menyusui dengan memberikan rasa nyaman pada ibu dan anak. Menyapih dengan metode WWL tentu membutuhkan proses bertahap dan kesabaran, serta melihat kesiapan dari anak dan bunda. Dukungan keluarga berperan penting demi tercapainya penyapihan, terutama kerja sama dari ayah.
Nah, berikut tips yang perlu dilakukan untuk menyapih anak:
Mengkomunikasikan anak dari jauh hari
Bunda dapat memberitahu anak pelan-pelan bahwa dia sudah waktunya untuk berhenti menyusu. Awalnya, mungkin anak menunjukkan reaksi biasa saja, sedih, menolak, atau marah. Namun, jangan bosan untuk konsisten memberi tahu anak. Bunda dapat menjelaskan kenapa ia harus berhenti menyusu, sebagai contoh, ‘’Usia kakak sudah 2 tahun, kakak sudah besar dan sudah waktunya nenennya untuk disimpan,” ‘’Nanti kakak bisa minum air putih atau jus saja ya?’’ dan sebagainya.
Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap. Bila biasanya bunda menyusui enam kali dalam sehari, bunda dapat menguranginya secara bertahap dan pelan-pelan menjadi 3 kali dalam sehari. Bunda juga dapat mengurangi durasi menyusui yang sebelumnya 10 menit menjadi 5 menit. Perlahan-lahan, bunda dapat menambah jumlah pengurangan waktu menyusui. Tentunya dengan mempertimbangkan bahwa payudara bunda tidak menjadi bengkak karena kelebihan ASI.
Hindari membohongi Anak. Jangan sekali-sekali menolak anak saat ia meminta untuk menyusu dengan alasan payudara berdarah, sakit, menempelkannya dengan plester, atau mengolesinya dengan obat merah. Hal itu pantang dilakukan bagi bunda yang akan menjalankan WWL. Cara ini dapat mengganggu psikologis anak, seperti rasa bersalah yang muncul karena anak merasa bunda sakit saat ia menyusu, sedih, bahkan takut sehingga dapat menjauh dari bunda.
Jangan menawarkan, jangan menolak. Ini adalah salah satu hal terpenting yang harus dilakukan dalam WWL. Berhenti menawarkan anak menyusu untuk membuatnya mudah tidur. Tapi saat anak meminta, berikan. Bunda dapat mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan air putih, buah-buahan, atau bermain jika anak meminta menyusu di luar jam tidur. Apabila anak terbiasa menyusu sebelum tidur, alihkan dengan kegiatan lain seperti mendongeng sebelum tidur, memijat, atau mengelus-elus punggungnya.
Tunjukan kasih sayang yang lebih. Rata-rata anak beranggapan berhenti menyusu artinya ia berhenti disayang. Ayah bunda perlu memberikan perhatian yang lebih, seperti sering mencium, memeluk dan mengucapkan rasa sayang sehingga membuat anak merasa nyaman dan dicintai.
Sabar, sabar dan sabar. Percayalah anak memiliki insting yang sangat luar biasa dan mereka akan tahu jika bunda ingin menyapihnya. Maka dari itu, bunda perlu bersabar ketika melakukan metode WWL ini.
Berdoa, jika bunda sudah berusaha sepenuh hati menyapih Ananda, terakhir berdoalah dan pasrahkan semuanya kepada Allah. Yakinlah setiap usaha akan membawakan hasil.
Jadi Bunda, nikmati masa menyusui dengan sepenuh hati hingga tuntas. Menyapih dengan cinta adalah pilihan terbaik. Ketika anak tersapih dengan baik, maka perkembangan anak secara fisik dan psikologis juga akan baik. Tetap semangat menyapih ya, Bunda!